ALLAH ARRAZZAQ

 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
 
 
Allah Memberi Rezeki kepada yang Dikehendaki

Marilah kita selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Ta’ala. Dengan taqwa yang sebenar-benarnya yaitu dengan menjalankan semua perintahNya dan meninggalkan semua laranganNya agar kita menjadi orang yang paling mulia disisiNya.

Allah mempunyai sifat Arrazzaq yang artinya maha pemberi rizki, Dia memberi rizki kepada semua manusia baik muslim maupun non muslim, dan juga memberi rizki kepada semua makhluk. Sehingga dalam kesempatan ini sedikit akan kita bahas tentang "Allah Arrazzaq".

Dengan tegas Allah menyatakan dirinya sebagai maha pemberi rizki: 

(إِ نَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِالْمَتِيْنُ( ٥٨

Artinya:
“Sesungguhnya Allah Dialah Ar-Razzaaq (Maha pemberi rizki) Yang mempunyai kekuatan lagi Sangat Kokoh. (Qs. Adz-Dzariyat/51:58)
 

Dialah yang mengatur kita:

(الله الَّذِى خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ  هَلْ مِنْ شُرَكآَءِكُمْ مَّنْ يَفْعَلُ مِنْ ذَٰلِكُمْ مِّنْ  سُبْحَٰنَهُ وَتَعَٰلىَٰ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ( ٤٠

Artinya:
“ Allah lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rrizki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupjanmu, adakah diantara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. (Ar-Rum/30:40)
 

Allah memberi rizki kepada yang dikehendakiNya:

وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya:
“Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas,” [QS Al-Baqarah: 212].

Jadi Allah swt memberikan dunia ini kepada siapapun yang Dia Kehendaki. Tanpa melihat apakah yang menerima itu berada dalam kebenaran atau kebatilan, tanpa memandang yang menerima itu adalah orang suka berbuat baik ataupun orang yang jahat. Dunia ini dibagikan kepada siapapun yang Allah Kehendaki tanpa memandang itu semua. 
Bisa kita lihat bagaimana Allah meluaskan dunia kepada Qarun, sementara Allah swt menyempitkan dunia ini bagi Nabi Ayyub as. Maka tidak ada celah bagi siapapun untuk merasa benar karena ia kaya dan menuduh orang lain berada dalam kebatilan karena mereka miskin. Dan ayat ini juga menolak anggapan bahwa yang kaya sedang dimuliakan oleh Allah dan yang miskin sedang dihinakan oleh Allah.
 

Rizki juga diberikan kepada non muslim:

كُلًّا نُمِدُّ هَٰؤُلَاءِ وَهَٰؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ ۚ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا


Artinya:
Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.(al-Isra' 20)

Sehingga kita pun dibolehkan untuk berbagi/bersedekah kepada non muslim:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا


Artinya:
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.(Al- Insan 8)

 
Dikisahkan pada zaman Nabi Ibrahim:

Ada seorang Majusi yang ingin diundang makan malam oleh Nabi AIbrahim AI Khalil. Sebelum menerimanya, beliau mengajukan syarat, "Jika kamu tunduk kepada Allah, aku mau mengundangmu sebagai tamuku" Karena tidak setuju dengan syarat itu, orang itu pun pergi

Tidak lama kemudian Allah Ta'ala berfirman, "Hai Ibrahim, engkau tidak mau memberi makan orang ini sampai dia meninggalkan agamanya! Aku telah memberinya makan selama puluhan tahun meski dia tidak beriman. Andaikan kamu memberinya makanan malam ini dan tidak menyerangnya, apakah kamu akan rugi?"
 
Setelah turun wahyu itu, Nabi Ibrahim mencari si Majusi dan mengundangnya makan malam Orang itu kemudian menanyakan mengapa Ibrahim berubah pikiran. Beliau pun menceritakan apa yang terjadi. Dengan penuh takjub orang ateis itu berkata, "Jika Tuhanmu begitu dermawan kepadaku, terimalah aku ke dalam agamamu!".
 
Demikian sedikit tentang Allah yang maha memberi rizki dan tentu masih banyak sekali yang belum kami sampaikan tentang kekuasaan Allah yang maha pemberi rizki.
 

I'tibar:

1. Allah SWT sama sekali tidak pemah lupa akan janji-Nya baik yang difirmankan dalam Al Quran maupun dalam hadits. Adalah hal yang sangat perlu kita ketahui, bahwa Allah SWT memberikan rezeki kepada setiap makhuk-Nya sesuai ukuran yang tepat, tidak kurang dan tidak lebih.

2. Ketahuilah ! Rezeki bagaikan hujan yang tidak terbagi secara merata. Hujan, terkadang turun di daerah pegunungan, tidak di padang sahara atau sebaliknya; Terkadang turun di pedesaan tidak di perkotaan atau sebaliknya dan begitu seterusnya.

3. Allah menganugerahkan rezeki kepada siapa pun dan meliputi berbagai macam aspek kehidupan baik secara jasmani dan rohani dalam bentuk rohaniah dan batiniah.

Ketahuilah ! Rezeki bagaikan hujan yang tidak terbagi secara merata. Hujan, terkadang turun di daerah pegunungan, tidak di padang sahara atau sebaliknya; Terkadang turun di pedesaan tidak di perkotaan atau sebaliknya dan begitu seterusnya.

Referensi: https://almanhaj.or.id/14404-menyikapi-rezeki-yang-diberikan-oleh-allah-subhanahu-wa-taala-3.html
4. Tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang sanggup menjamin keberlangsungan rezeki makhluk lainnya, hanya Allah SWT-lah yang mampu melakukan hal tersebut. Dia tahu betul apa yang dibutuhkan para makhluk-Nya, dan Dia tidak pernah menciptakan satu makhluk pun untuk hidup di dunia ini tanpa memperoleh rezeki. Sesungguhnya Allah SWT menjamin seluruh rezeki makhluk-Nya. Mulai dari yang melata hingga manusia yang sempuma

5. Kita tidak perlu khawatir, cemas, gundah gulana karena takut tidak memperoleh rezeki. Atau sebaliknya, tak perlu kita memaksakan diri untuk memperoleh rezeki sebanyak-banyaknya hingga melupakan hal-hal yang penting dalam hidup kita. Karena semua itu telah diatur oleh Allah SWT. Yang terpenting yang harus dilakukan adalah upaya maksimal untuk memberikan yang terbaik dari seluruh yang kita miliki dan ketahui demi memperoleh rezeki tersebut. Tidak cukup hanya itu, tawakkal atau berserah diri kepada Allah bahwa Dia pasti memberikan rezeki bagi kita adalah sangat penting demi menjaga kita dari keputusasaan,  

Demikian. Semoga Bermanfaat.


و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 شفاعة



 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliran Hulul dalam Tasawuf

AWAS "MUNAFIK" !

SPIRIT MEMBERSIHKAN HATI DARI HASAD