ALLAH ARRAZZAQ

Marilah kita selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Ta’ala. Dengan taqwa yang sebenar-benarnya yaitu dengan menjalankan semua perintahNya dan meninggalkan semua laranganNya agar kita menjadi orang yang paling mulia disisiNya.
Allah mempunyai sifat Arrazzaq yang artinya maha pemberi rizki, Dia memberi rizki kepada semua manusia baik muslim maupun non muslim, dan juga memberi rizki kepada semua makhluk. Sehingga dalam kesempatan ini sedikit akan kita bahas tentang "Allah Arrazzaq".
Dengan tegas Allah menyatakan dirinya sebagai maha pemberi rizki:
(إِ نَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِالْمَتِيْنُ( ٥٨
Dialah yang mengatur kita:
(الله الَّذِى خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ هَلْ مِنْ شُرَكآَءِكُمْ مَّنْ يَفْعَلُ مِنْ ذَٰلِكُمْ مِّنْ سُبْحَٰنَهُ وَتَعَٰلىَٰ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ( ٤٠
Allah memberi rizki kepada yang dikehendakiNya:
وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya:
“Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas,” [QS Al-Baqarah: 212].
Rizki juga diberikan kepada non muslim:
كُلًّا نُمِدُّ هَٰؤُلَاءِ وَهَٰؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ ۚ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا
Sehingga kita pun dibolehkan untuk berbagi/bersedekah kepada non muslim:
وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا
Ada seorang Majusi yang ingin diundang makan malam oleh Nabi AIbrahim AI Khalil. Sebelum menerimanya, beliau mengajukan syarat, "Jika kamu tunduk kepada Allah, aku mau mengundangmu sebagai tamuku" Karena tidak setuju dengan syarat itu, orang itu pun pergi
I'tibar:
1. Allah SWT sama sekali tidak pemah lupa akan janji-Nya baik yang difirmankan dalam Al Quran maupun dalam hadits. Adalah hal yang sangat perlu kita ketahui, bahwa Allah SWT memberikan rezeki kepada setiap makhuk-Nya sesuai ukuran yang tepat, tidak kurang dan tidak lebih.
2. Ketahuilah ! Rezeki bagaikan hujan yang tidak
terbagi secara merata. Hujan, terkadang turun di daerah pegunungan, tidak di
padang sahara atau sebaliknya; Terkadang turun di pedesaan tidak di perkotaan
atau sebaliknya dan begitu seterusnya.
3. Allah menganugerahkan rezeki kepada siapa pun dan meliputi berbagai
macam aspek kehidupan baik secara jasmani dan rohani dalam bentuk
rohaniah dan batiniah.
Referensi: https://almanhaj.or.id/14404-menyikapi-rezeki-yang-diberikan-oleh-allah-subhanahu-wa-taala-3.html
5. Kita tidak perlu khawatir, cemas, gundah gulana karena takut tidak memperoleh rezeki. Atau sebaliknya, tak perlu kita memaksakan diri untuk memperoleh rezeki sebanyak-banyaknya hingga melupakan hal-hal yang penting dalam hidup kita. Karena semua itu telah diatur oleh Allah SWT. Yang terpenting yang harus dilakukan adalah upaya maksimal untuk memberikan yang terbaik dari seluruh yang kita miliki dan ketahui demi memperoleh rezeki tersebut. Tidak cukup hanya itu, tawakkal atau berserah diri kepada Allah bahwa Dia pasti memberikan rezeki bagi kita adalah sangat penting demi menjaga kita dari keputusasaan,
Demikian. Semoga Bermanfaat.
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
شفاعة
Komentar
Posting Komentar