40 TAHUN

Usia 40 tahun seolah menjadi warning bagi kita, walaupun manusia tidak tahu kapan ajal tiba, akan tetapi mengevaluasi diri akan makna hidup yang telah dijalani selama ini sangatlah penting supaya tidak menyesal di kemudian hari
Artikel ini telah tayang di jabar.inews.id dengan judul " Rahasia di Balik Usia 40 Tahun dalam Alquran ", Klik untuk baca: https://jabar.inews.id/berita/rahasia-di-balik-usia-40-tahun-dalam-alquran.
Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps
Angka 40 tahun ini setidaknya dapat ditemukan pada Surat Al-Ahqaf ayat 15. Di sini seseorang dengan usia 40 tahun digambarkan telah mencapai puncak kematangan berpikir. Sebenarnya, kematangan berpikir itu dimulai pada saat seseorang berusia sekira sepuluh tahun sebelum 40 tahun.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, menurut suatu pendapat,
biasanya seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila
mencapai usia empat puluh tahun.
Al-Hafiz Abu Yala Al-Mausuli mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah Al-Qawariri, telah menceritakan kepada kami Urwah ibnu Qais Al-Azdi yang usianya mencapai seratus tahun, telah menceritakan kepada kami Abul Hasan Al-Kufi alias Umar ibnu Aus, bahwa Muhammad ibnu Amr ibnu Usman telah meriwayatkan dan Usman ra, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: "Seorang hamba yang muslim apabila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah meringankan hisabnya; dan apabila usianya mencapai enam puluh tahun, Allah memberinya rezeki Inabah (kembali ke jalan-Nya). Dan apabila usianya mencapai tujuh puluh tahun, penduduk langit menyukainya. Dan apabila usianya mencapai delapan puluh tahun, Allah Swt. menetapkan kebaikan-kebaikannya dan menghapuskan keburukan-keburukannya. Dan apabila usianya mencapai sembilan puluh tahun, Allah mengampuni semua dosanya yang terdahulu dan yang akan datang, dan mengizinkannya untuk memberi syafaat buat ahli baitnya dan dicatatkan (baginya) di langit, bahwa dia adalah tawanan Allah di bumi-Nya".
"Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir. Demi Allah, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar. Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar. Komitmenku sekarang seperti itu juga. Aku tidak memiliki sisa-sisa syahwat untuk menetap tinggal di dunia. Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia. Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk-pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syara’ lazim bagiku. Di antara aku dan dia ada Allah"
"Aku dapati para ahli ilmu di negeri kami mencari dunia dan berbaur dengan manusia hingga datang kepada mereka usia 40 tahun. Jika telah datang usia tersebut kepada mereka, mereka pun meninggalkan manusia (yaitu lebih banyak konsentrasi untuk meningkatkan ibadah dan ilmu)"
Bila Usia 40 Tahun, maka manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosi, maupun spiritualnya. Ia telah meninggalkan masa mudanya dan melangkah ke masa dewasa yang sebenar-benarnya...
Bila Usia 40 Tahun, maka hendaknya manusia berusaha memperbarui taubat dan kembali kepada Allah dengan bersungguh-sungguh, membuang kejahilan ketika usia muda, dan lebih berhati-hati,..
Bila Usia 40 Tahun, melihat sesuatu dengan hikmah dan penuh penelitian, semakin meneguhkan tujuan hidup, menjadikan uban sebagai peringatan dan semakin memperbanyak syukur...
Bila Usia 40 Tahun, maka hendaknya meningkat minat seseorang terhadap agamanya, dimana semasa mudanya jauh sekali dari agama. Maka sekarang mulailah menutup aurat dan banyak mengikuti kajian-kajian agama.
Bila Usia 40 Tahun, namun belum ada juga minatnya terhadap agama, maka bisa jadi pertanda yang buruk dari kesudahan umurnya di dunia...
Bila Usia 40 Tahun, maka tidak lagi banyak memikirkan "masa depan" keduniaan, mengejar karir dan kekayaan. Tetapi sudah jauh berpikir tentang nasibnya kelak di akhirat...
Bila Usia 40 Tahun, jika masih gemar melakukan dosa dan maksiat, maka akan lebih sulit baginya untuk berhenti dari kebiasaan tersebut...
Bila Usia 40 Tahun, maka perbaikilah apa-apa yang telah lewat dan manfaatkanlah dengan baik hari-hari yang tersisa dari umur yang ada, sebelum ruh sampai di tenggorokan. Ingatlah menyesal kemudian tiada guna...
Lalu, bagaimanakah dengan diri kita ?
Maka sungguh benar ucapan mulia Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang telah mengingatkan kita tentang hal ini, yaitu agar mengingat lima perkara sebelum datangnya lima perkara,
قال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم لرجلٍ وهو يَعِظُه : اغتنِمْ خمسًا قبل خمسٍ : شبابَك قبل هَرَمِك، وصِحَّتَك قبل سَقَمِك، وغناك قبل فقرِك، وفراغَك قبل شُغلِك، وحياتَك قبل موتِك.
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum (datangnya) lima perkara (yang lain),
(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
(5) Hidupmu sebelum datang kematianmu”
(HR. Al-Hakim).
Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita agar kita selalu dapat mempersembahkan amal dan ibadah terbaik kepada Allah Ta’ala serta diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah.
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
شفاعة
Komentar
Posting Komentar