EVERDAY IS MY BIRTHDAY

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 

 45 Kata-kata Motivasi Bahasa Inggris Singkat dan Artinya Tentang Kehidupan  - Hot Liputan6.com

Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Ta’ala. Dengan taqwa yang sebenar-benarnya yaitu dengan menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan semua laranganNya agar kita menjadi orang yang paling mulia disisiNya.
Terdapat sebuah hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam (terlepas dari status atau tingkatannya) yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radiallahu ‘anhu berbunyi sebagai berikut: اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأنَّك تَعِيشُ أبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/122105/makna-hadits--bekerjalah-untuk-duniamu-seolah-kauhidup-selamanya-

Terdapat sebuah hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radiallahu ‘anhu berbunyi sebagai berikut:

اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأنَّك تَعِيشُ أبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا

Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”

Makna hadits tersebut adalah bahwa kita diperintahkan untuk bekerja penuh dengan semangat dan beribadah dengan khusuk. Sehingga untuk meningkatkan semangat bekerja, salah satunya kita harus selalu segar serasa terlahir kembali setiap hari  (Everday is my Birthday).

Ulang tahun adalah sebuah pesta dan doa sambil mensyukuri bahwa usia kita sudah bertambah satu tahun. Tentu saja istilah "bertambah usia" memang terasa pas bagi anak-anak. Adapun mereka yang berulang tahun diatas 60-an, mungkin saja yang terasa justru usianya semakin berkurang, bukannya bertambah.

Sepanjang pengetahuan saya, tak ada perintah maupun larangan agama untuk menyelenggarakan peringatan ulang tahun, ini wilayah netral, mubah, dan bida menjadi kebaikan, asal saja diselenggarakan dengan baik, bertujuan baik, dan dampaknya pun baik. Misalnya, sebagai ajang silaturahmi, melakukan syukuran, dan sekaligus renungan atas perjalanan hidupnya yang lalu. Dalam syair  lagu ulang tahun, yang lebih penting bukan "panjang umurnya", tetapi perlu diganti "berkah umurnya". Rasulullah Muhammad Saw. sendiri mengajarkan berdoa moohon panjang umur dengan disertai banyak amal saleh dan rezeki halal melimpah.

Ada lagi ajaran Rasulullah yang sering kita pandang enteng, padahal pesannya sangat mendalam, yaitu menghayati bahwa setiap mau tidur kita diajak memasuki alam kematian. Kita berdoa: Bismika allahumma ahya wa bismika amuut, Ya Allah dengan asmaMu aku menjalani hidup, dan dengan asmaMu malam ini aku akan mati. Dalam psikologi Al-Quran, tidur diserupakan mati karena sewaktu tidur kita tidak berkuasa lagi untuk mengemdalikan tubuh ini. Seakan jasad dan ruh telah terpisah untuk sementara. Jiwa yang tenang karena banyak beramal saleh serta menjalani hidupnya dengan tulus, ketika tidur jiwanya juga damai. Bahkan, adakalanya bagaikan memasuki kehidupan yang jauh lebih indah berupa mimpi. Di dalam kajian tasawuf diyakini bahwa mimpi itu memiliki berbagai ragam dan tingkat. Diantaranya ada yang disebut "mimpi yang benar", yang sesungguhnya merupakan pengajaran dari Allah yang diterima sewaktu jasadnya tidur, tetapi ruhani terjaga. Misalnya, mimpi Nabi Yusuf ketika melihat bulan bersujud di hadapannya. Juga mimpi Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya. Begitupun perjalanan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad, sebagian ulama mengatakan bahwa malam itu jasad Nabi Muhammad bagaikan orang tidur.

Demikianlah, sungguh mengandung pembelajaran yang amat dalam bahwa setiap malam seorang muslim diajak menghayati suasana kematian, kita serahkan ruh dan badan pada Sang Pemiliknya, dengan mengucapkan, "Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, malam ini aku mau memasuki alam kematian. Terimalah semua amalku, dan ampunilah dosa-dosalu".

Begitu bangun tidur, Rasulullah mengajarkan berdoa: Alhamdulillahilladzi ahyana ba'dama amatana wa ilaihinnusyur, Segala puji bagiMu Ya Allah yang telah menghidupkan kembali diriku setelah kematianku dan hanya kepadaMu antinya kamu semua akan berpulang.

Betapa indah dan dalamnya pesan doa ini, bahwa setiap pagi adalah hari kelahiran. Sebagaimana setiap malam adalah malam kematian. Begitu terlahir kembali, yang pertama diucapkan adalah puji syukur kepada Allah, dan dilanjutkan dengan shalat subuh. Sekalipun shalat sendirian di rumah, mata hati dan pikiran sadar bahwa kita shalat berjamaah bersama sekian juta orang dan miliaran planet dalam waktu yang bersamaan. Begitu bangun tidur sebuah tawaf kehifupan dimulai. Apapun yang kita lakukan, kemanapun kita melangkah, yang menjadi pusat gravitasi atau kiblat adalah Allah. Demikianlah, kesadaran batin itu selalu tertuju kepada Allah, dan untuk menjaga kondisi itu agar kita tidak menjauh dari orbit ilahi maka Rasulullah mengajarkan untuk melakukan shalat dzuhur, ashar, magrib dan isya'. Ritual shalat itu idealnya adalah lebih dari sekedar peristiwa fisik dan mengulang-ulang bacaan doa, melainkan sebuah peristiwa emosional-spiritual bertemu Allah yang Maha kasih.

Ruhani kita sesungguhnya setiap saat selalu ingin memperoleh kedamaian ketika merasa dekat dengan yang Suci dan Yang Maha damai. Shalat adalah satu metode yang diajarkan Rasulullah. Sayangnya, daya tarik emosi, pikiran, dan kenikmatan fisik lebih dominan sehingga kenikmatan ruhani sewaktu shalat menjadi sulit diraih. Sadar dan yakin bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Menjawab permohonan hambaNya, mestinya peristiwa shalat merupakan forum dan pertemuan yang mengasyikkan, bahkan lebih mengasyikkan dibandingkan ngobrol, curhat, atau ngrumpi dengan teman dekat.


I'tibar:

Jika kita bisa secara intens menghayati dan memberi makna, setiap hari adalah hari kelahiran dan juga hari kematian. Oleh karena itu, setiap hari kita melakukan persta tasyakkuran dan doa pertobatan kepada Allah. Sungguh manusia terlalu lemah sebagaimana tergambar sewaktu tidur, kita tidak mampu menguasai diri kita sendiri. Bahkan, kita tidak sanggup menentukan judul mimpi kita. Oleh karena itu, berbahagialah yang mimpinya selalu indah, dan itu merupakan pembelajaran nasib kita diakhirat kelak. Apa yang kita lakukan sewaktu hidup di siang harinya akan menentukan cerita mimpi di malam harinya. Kira-kira begitulah relasi dan sebab akibat antara kehidupan dunia dan akhirat. Selamat berulang hari, semoga panjang dan berkah umurnya! Everyday is your birthday. Be carefull and let's share happiness!


Demikian semoga bermanfaat.

   

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 شفاعة



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliran Hulul dalam Tasawuf

AWAS "MUNAFIK" !

SPIRIT MEMBERSIHKAN HATI DARI HASAD