Spirit "Memberi Manfaat"


 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Ta’ala. Dengan taqwa yang sebenar-benarnya yaitu dengan menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan semua laranganNya agar kita menjadi orang yang paling mulia disisiNya.

Pembaca rahimakumullah, kali ini penulis ingin berbagi tentang "Spirit memberi manfaat" dimana hal ini terinspirasi dari rasa keinginan untuk memberi kepada sesama.

Definisi memberi manfaat adalah segala sesuatu yang bisa memberi manfaat, guna dan faedah bagi yang lain.

Beberapa dalil tentang memberi manfaat kepada yang lain:
Ali Imron ayat 110: 

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

Artinya:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
Menurut tafsir Al-Misbah Qurais shihab; Kalian wahai umat Muhammad, adalah umat paling baik yang diciptakan Allah di muka bumi untuk manfaat orang banyak. Yaitu, selama kalian tetap berpegang pada prinsip al-amr bi al-ma'rûf wa al-nahy 'an al-munkar dan beriman dengan sesungguhnya kepada Allah. Kalau saja Ahl al-Kitâb jujur seperti kalian dalam beriman, hal itu tentu lebih baik bagi mereka daripada apa yang mereka lakukan sekarang. Akan tetapi, di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan lainnya keluar dari batas-batas keimanan.

Hadits yang diriwayatkan olleh Jabir: 

عَنِ جابر، رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ : قال رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم: خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Artinya: “Jabir radhiyallau ‘anhuma bercerita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”


Dan masih banyak Qur'an dan Hadits yang lain yang mengajarkan kita untuk selalu menebar manfaat.

Dari beberapa dalil diatas, betapa besarnya agama kita menuntun kita agar menjadi orang yang bisa bermanfaat kepada yang lain. Banyak hal kebermanfaatan yang bisa kita bagi kepada yang lain, tidak hanya harta tapi juga bisa ilmu, tenaga, prilaku baik, kesederhanaan, ucapan yang baik, senyuman dan lain-lain. Bagaimana caranya agar kita bisa bermanfaat, berikut beberapa caranya:

1. Niat dan keinginan
Pertama yang harus dimiliki seseorang ketika akan melakukan sesuatu adalah niat. Niat adalah keteguhan di hati dan dilanjutkan dengan menyengaja untuk melakukan sesuatu dengan segala resiko kesulitannya. Dengan niat tersebut kita bisa menumbuhkan rasa ingin, sehingga kita bersemangat untuk melakukan sesuatu dan tetap berpikir positif.

Hadits Tentang Persangkaan Hamba Kepada Allah
أبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
Artinya:
"Hadits abu hurairah r.a. ia berkata rasulullah saw.bersabda: "Allah berfirman: 'Aku berada pada sangkaan hamba-Ku, Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku pada dirinya maka Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu kaum, maka Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik darinya, dan jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkalmaka Aku mendekat padanya satu hasta, jika ia mendekat pada-Ku satu hasta maka Aku mendekat padanya satu depa, jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari."

Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa Allah selalu bersama kita, bukan berarti kekuasaan Allah terbatas pada hamba-Nya, tentunya kekusasaan Allah jauh melaupaui apa yang ada. Hadits ini memotivasi kita untuk selalu mengingat Allah, dan selalu melaksanakan kebaikan, karena sesuai dengan hadits di atas, bahwa Allah tidak akan membalas perbuatan baik hambanya dengan balasan yang sama, akan tetapi Allah akan membalasnya dengan balasan yang lebih dari itu.

Misalnya, apabila mempunyai sesuatu(harta, ilmu, tenaga, pikiran, dll) maka dengan hal tersebut kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Dan Allah berjanji akan memberi balasan yang lebih dari kebaikan yang telah kita lakukan.

2. Melakukannya tanpa menunda
Apabila sudah ada pikiran untuk berbuat baik/memberikan manfaat, maka lakukanlah tanpa perlu berpikir lama-lama, karena sesungguhnya memberi manfaat adalah sebuah kesempatan bukan suatu perintah yang membebani kita. Begitu pentingnya melakukan kebaikan dan kebermanfaatan dengan segera seperti firman Allah dalam surat Al-Munafiqun ayat 10:

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ

Artinya:
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"

3. Membiasakan diri
Biasakan diri untuk memberi manfaat kepada yang lain. Mungkin diawal-awal kita akan dihinggapi rasa puas diri, bangga dan bahkan riya', namun seiring dengan waktu dan kebiasaan memberi manfaat yang kita lakukan, hal tersebut tidak terasa.
Memberi sedekah 1juta awalnya luar biasa bagi kita, namun jika kita biasakan maka hal tsb menjadi biasa-biasa saja bagi kita.

4. Selalu meningkatkan kebermanfaatan diri 
Jika kita sudah mau melakukannya, kemudian membiasakannya, selanjutnya adalah terus meningkatkan kebermanfaatan diri untuk orang lain, baik jumlah maupun tingkat kebermanfatannya sampai pada titik yang akhirnya kita memberikan apa yang kita cintai serta tidak ingin kebermanfatan kita dipuji dan diketahui oleh orang lain.
Seperti firmanNya dalam Surat Ali-Imron 92:

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

Artinya:
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya."

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.a:

سبعة يظلهم الله في ظله، يوم لا ظل إلا ظله…”، وذكر منهم: “ورجل تصدق بصدقة فأخفاها؛ حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
Artinya:
Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya …(dan disebutkan salah satu dari mereka)… dan laki-laki yang bersedekah kemudian menyembunyikan sedekahnya, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya” (Muttafaq ‘alaih)


5. Ikhlas
Tingkat tertinggi dari apa yang telah kita berikan ke orang lain adalah keikhlasan sehingga kita mendapatkan manfaat dari apa yang kita berikan kepada orang lain, karena ikhlas adalah kunci diterimanya amal dan akan memberikan manfaat baik di dunia dan akhirat.
Seperti dalam firmanNya:

فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Artinya:
"Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya." – (Q.S Ghafir: 14)

Dan kita yakini bahwa apapun yang kita lakukan buat orang lain sejatinya adalah untuk kita sendiri, seperti dalam Surat Al-Isra' Ayat 7:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
Artinya:
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri...."


I'tibar:
1. Kita adalah umat Nabi Muhammad, umat paling baik yang diciptakan Allah di muka bumi untuk manfaat orang banyak. Sehingga memberi manfaat kepada yang lain adalah suatu keharusan.

2.  Tiada kata terlambat, marilah segala yang kita lakukan(dalam bekerja, pendidikan, bermasyarakat, di pasar, di jalan, dan dalam hal apapun) kita niatkan untuk memberi manfaat kepada yang lain sebelum maut menjemput, karena begitu besarnya kebaikan memberi manfaat kepada yang lain sampai-sampai kita memohon kepada Allah untuk menunda maut agar kita diberi kesempatan untuk memberi manfaat kepada yang lain.

3. Selalu tingkatkan kebaikan kita dari sebelumnya sampai pada keadaan bahwa kita memberikan apa yang kita cintai.

4. Ikhlaskan apapun kebaikan yang kita lakukan seolah-olah kita tidak pernah melakukannya, dan yakini bahwa kebaikan kita kepada yang lain adalah sesungguhnya buat diri kita sendiri.

Demikian semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan.



وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 شفاعة

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliran Hulul dalam Tasawuf

AWAS "MUNAFIK" !

SPIRIT MEMBERSIHKAN HATI DARI HASAD