"Yaaa.... Baitullah"
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
Wahai saudara-saudaraku marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Ta’ala.
Dengan taqwa yang sebenar-benarnya yaitu dengan menjalankan semua perintah
Allah dan meninggalkan semua laranganNya.
Pergi ke Baitullah adalah dambaan setiap muslim, sesampainya disana setiap muslim mempunyai pengalaman-pengalaman spiritual yang bermacam-macam yang akan menimbulkan rasa kerindual untuk selalu berkunjung ke Baitullah.
Firman Allah dalam surat Ali-Imron ayat 96:
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya:
"Sesungguhnya rumah yang mula-mula
dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di
Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia".(96)
"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam".(97)
Dari Abdullah bin Adi bin Hamra rodhiyallohu ‘anhu, ia berkata:
رَأَيْتُ
رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاقِفًا عَلَى
الْحَزْوَرَةِ، فَقَالَ: وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ،
وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ، وَلَوْلاَ أَنِّي أُخْرِجْتُ
مِنْكِ مَا خَرَجْتُ.
“Saya melihat Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam
berdiri di Hazwarah (salah satu daerah di Makkah), lalu beliau bersabda,
“Demi Allah, sesungguhnya engkau sebaik-baik bumi Allah, dan negeri
Allah yang paling dicintai Allah, kalau bukan lantaran aku dikeluarkan
darimu, niscaya aku tidak keluar.” (HR. Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim)
Juga diriwayatkan; Tiada seorang yang dapat masuk ke ka'bah kecuali dengna rahmat Allah, dan tidak akan keluar dari padanya kecuali dengan ampunan Allah ta'ala.
Bahwa melihat ka'bah itu sebagai ibadah, dan siapa yang melihat ke ka'bah karena perasaan iman dan ikhlas maka diampunkan dosanya yang telah lalu dan yang akan datang, dan dikumpulkan dimahsyar dari golongan orang-orang yang aman.
Juga diriwayatkan oleh Abdullah bin shalih, beliau berkata:
Dahulu ada orang salih yang lari dari pergaulan manusia, dia lari dari kota ke desa sehingga akhirnya sampai di Makkah, maka lama dia tinggal disana dan ketika akau tanya padanya: sungguh anda telah lama tinggal disini?, jawabnya: bagaimana aku takkan tinggal disini, sedang aku tidak pernah melihat negri yang dituruni rahmat berkat sebanyak apa yang diturunkan di negri ini, juga malaikat mondar-mandir setiap pagi dan sore, dan aku dapat melihat berbagai macam keajaiban, dan malaikat yang tawaf di ka'bah dalam berbagai macam bentuk tidak putus-putus dan andaikan saya ceritakan yang demikian itu pada orang lain, pasti tidak akan diterima oleh akal kaum yang tidak beriman. Lalu saya tanya, demi Allah saya harap padamu semoga anda suka menceritakan padaku sebagian apa yang anda lihat itu, lalu dia berkata: Tiada seorang waliyullah yang sah melainkan dia hadir kesini pada setiap malam jum'at dan tidak pernah terlambat akan hal itu. Karena itulah maka aku tetap tinggal disini untuk bertemu selalu dengan mereka, dan pernah saya bertemu dengan seseorang yang bernama Malik bin Alqasim Aljaili ketika dia datang sedang tangannya masih belum dibasuh selepas makan, maka saya tegur padanya: Anda baru makan?, Jawabnya: Astaghfirullah, saya sudah satu minggu tidak makan, tetapi saya tadi sedang memberi makan ibuku, kemudian saya keburu kesini untuk mengejar salat fajar, sedang jarak tempatku kesini sejauh 900 farsakh.
Dan saya sendiri telah mendapat keterangan dari guruku Abdul Makarim zainul abidin muhammad albakri, bahwa pada suatu malam pada bulan Ramadhan tahun 966H. Ketika dia duduk menghadap dan melihat Baitullah bersama murid-muridnya, tiba-tiba dia berdiri dengan sopan dan kami pun langsung berdiri mangikutinya, padahal tidak ada sesuatu yang mendorong untuk berdiri kemudian duduk kembali maka saya bertanya pada orang-orang disebelah guruku itu?, Jawabnya: Para waliyullah selalu hadir dan berkumpul di tempat ini, di dekat ka'bah Baitullah.
Semoga Allah menghimpun kami dalam golongan para waliyullah dengan rahmat dan karuniaNya...
Aamiin.
و
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
شفاعة
Sumber: Irsyadul Ibad
Komentar
Posting Komentar