Spirit "Hijrah" di Tahun Baru?



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته



Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Ta’ala. Dengan taqwa yang sebenar-benarnya yaitu dengan menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan semua laranganNya.

Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya, tahun baru 
disini bisa tahun baru Hijriyah mapun tahun baru Masehi

Tahun baru Masehi maupun Hijriyah, adalah penanda lahir atau penanda aktifitas tokoh panutan yang berpengaruh pada saat itu.
Rugi besarlah umat Islam kalau tahun masehi disebut sebagai tahun non muslim. Orang Arab menyebut tahun masehi sebagai tahun Syamsiah. Tahun yang menggunakan peredaran matahari sebagai penentu penghitungan waktunya. Bahasa Arabnya disebut Falak. Sedangkan kalender  satunya lagi Tahun Qomariah (Hijriyah), yang menggunakan peredaran bulan sebagai penentu penghitungannya.  Orang Arab menyebutnya Qomariah.

Tahun baru Islam 1 Muharram Hijriyah merupakan hari penting dan bersejarah bagi umat Islam. Sejarah singkat terbentuknya Tahun Hijriyah adalah:
"Pada suatu hari Khalifah Umar bin Khathab memanggil dewan permusyawaratan untuk membicarakan perihal sistim penanggalan. Ali bin Ali Thalib mengusulkan agar penanggalan Islam dimulai sejak peristiwa hijrah ke Madinah sebagai momentum saat ditinggalkannya bumi musyrik. Usul Ali kemudian diterima sidang. Khalifah Umar menerima keputusan sidang dan mendekritkan berlakunya Tahun Hijriyah. Peristiwa hijrah merupakan momentum zaman baru pengembangan Islam, melandasi kedaulatan Islam serta penampilan integritas sebagai agama sepanjang zaman".

Memang tidak ada dalil yang mengajarkan kita untuk memperingati Tahun baru, namun  juga tidak ada dalil yang melarangnya, sehingga jika pada saat Tahun baru ini kita isi dengan muhasabah/instrospeksi, berdzikir, istighotsah, berdoa dan kegiatan-kegiatan baik lainnya, tentunya kita akan mendapatkan kebaikan dariNya atas kegiatan baik tersebut.
Kalaupun ada sebagian pihak yang mengatakan bahwa tahun baru Masehi adalah tahun barunya non muslim, kenyataannya bahwa hampir semua aktifitas kita yang terkait dengan waktu merujuk pada kalender Masehi dan acara meramaikanyapun bukan merupakan suatu ritual ibadah yang diatur(ghairu maghdoh), selain itu untuk bermuhasabah dan berdoa kita bebas melakukannya kapanpun.

Mengapa kita perlu mengingat dan instrospeksi di Tahun baru Hijriyah?
Berangkat dari apakah "sesuatu" yang menyebabkan kita masuk surga?

Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhu, Rasulullah bersabda:

لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ، وَلَا أَنَا إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ
Artinya:
“Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah” (HR. Muslim).
Makna dari hadis diatas adalah, bahwa semua amalan baik kita bukanlah penyebab kita untuk mendapatkan tempat terbaik disisiNya, karena surgaNya tidak sebanding jika dinilai dengan amalan-amalan baik kita, akan tetapi tempat terbaik disisiNya bisa kita dapaatkan hanya karena "RahmatNya"(kasih sayangNya). Inilah "sesuatu" atas pertanyaan diatas.

Sehingga pertanyaan berkembang menjadi, siapakah orang-orang yang akan mendapatkan RahmatNya?

Disebutkan dalam surat Al-Baqarah 218:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Ayat diatas menunjukkan bahwa orang-orang yang akan mendapat Rahmat Allah adalah orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad. Dalam kesempatan ini kita khusus membahas tentang berhijrah.

Hijrah berasal daripada kata kerja hajara هجر  yang artinya telah meninggalkan, memutuskan atau keluar dari sebuah negeri ke negeri yang lain.
Maksud hijrah dalam ayat di atas ialah hijrah dari Makkah ke Madinah, karena pada saat itu terjadi kesulitan untuk melaksanakan ajaran Islam dalam semua aspek kehidupan. Namun hijrah untuk masa sekarang adalah berbeda dengan masa terdahulu, karena hijrah pada masa sekarang berarti lebih pada berhijrah dari perbuatan yang kurang baik kepada perbuatan yang lebih baik, melakukan perubahan dan bertransformasi untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Setiap manusia pasti mengalami perubahan;
yang dulu masih anak-anak, sekarang sudah pada punya anak
yang dulu menjadi cucu, sekarang sudah punya cucu
yang dulu mampu mengunyah tebu, sekarang cuma bisa es air tebu
yang dulu suka banyak membicarakan kekurangan orang lain, sekarang tidak lagi
yang dulu suka banyak bicara, sekarang lebih banyak mendengar
yang dulu suka menyakiti, sekarang suka mendamaikan
yang dulu suka mengambil, sekarang suka memberi
yang dulu suka merasa benar, sekarang labih banyak instropeksi diri
yang dulu kurang baik, sekarang menjadi baik
yang dulu baik, sekarang menjadi lebih baik
yang dulu kurang berilmu, sekarang menjadi lebih berilmu
rambut mulai putih dan rontok, kulit mulai keriput

Setiap hari kita pasti mengalami perubahan, baik makanan kita, pikiran kita dan semua aktifitas kita.
Kita harus sadari bahwa kita bisa berubah, orang lain bisa berubah, sehingga kita tidak boleh menganggap rendah orang lain, karena bisa jadi orang lain telah berubah menjadi jauh lebih baik dari kita.
Salah satu tokoh perubahan terbesar dalam Islam adalah sahabat Umar bin khattab, dimana beliau yang awalnya ketika masih kafir adalah orang yang menjadi musuh Islam dan akan membunuh Nabi, namun ketika beliau sudah berubah(masuk Islam), beliau adalah salah satu sahabat terdekat Nabi dan bahkan beliau adalah salah satu yang menggantikan Nabi menjadi Khalifah dan akhirnya beliau setelah tutup usia dikuburkan disisi Nabi(manusia termulia).
Yang perlu kita lakukan adalah selalu berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Seperti dalam salah satu hadis yang sangat memotivasi kita:
“Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari sebelumnya, maka ia telah beruntung, barangsiapa hari ini seperti sebelumnya, maka ia telah merugi, dan barangsiapa yang hari ini lebih jelek dari sebelumnya, maka ia tergolong orang-orang yang terlaknat” 

Dengan berubah menjadi lebih baik, selain berdampak secara vertikal kepada Allah, juga berdampak horisontal kepada sesama manusia dimana kita semakin berbuat baik dan memberikan kasih sayang terhadap sesama manusia dan makhluk hidup pada umumnya. Yaitu, dengan mencintainya dan berdoa bagi mereka agar mendapatkan rahmat Allah serta magfirah-Nya. Dengan begitu, niscaya Malaikat yang ada di langit, yang jumlahnya melebihi penduduk bumi akan mengasihi kita. 
Seperti Hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah bersabda:

 اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى اِرْحَمُوْا مَنْ فِى الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَآءِ 
Artinya:
"Orang-orang yang pengasih akan dikasihani (Tuhan) yang Maha Pengasih, Maha Suci dan Maha Tinggi (Allah), sayangilah orang yang ada di muka bumi, niscaya orang yang ada di langit (para Malaikat) akan mengasihimu."

Marilah kita instrospeksi diri kita, apakah kita yang menentukan perubahan atas diri kita, atau kita hanya korban dan menerima keadaan perubahan tersebut begitu saja.
Tidak ada yang abadi di dunia ini, justru perubahan itulah yang abadi.

Marilah di akhir dan awal Tahun ini kita berdo'a bersama:
Doa Akhir Tahun

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Artinya:
"Dengan menyebut asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau. Ya Alloh ! Apa yang saya lakukan pada tahun ini tentang sesuatu yang Engkau larang aku melakukannya, kemudian belum bertaubat, padahal Engkau tidak meridloi (merelakannya), tidak melupakannya dan Engkau bersikap lembut kepadaku setelah Engkau berkuasa menyiksaku dan Engkau seru aku untuk bertaubat setelah aku melakukan kedurhakaan kepada MU, maka sungguh aku mohon ampun kepada MU, ampunilah aku! Dan apapun yang telah aku lakukan dari sesuatu yang Engkau ridloi dan Engkau janjikan pahala kepadaku, maka aku mohon kepada MU ya Alloh, Dzat Yang Maha Pemurah, Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, terimalah persembahanku dan janganlah Engkau putus harapanku dari MU, wahai Dzat Yang Maha Pemurah! Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau".

 
Doa Awal Tahun

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Artinya:
"Dengan menyebut asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau. Ya Alloh ! Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan MU yang agung dan kedermawanan MU yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba : kami mohon kepada MU pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada MU dengan sedekat-dekatnya. Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih".

Demikian, mohon maaf dan semoga bermanfaat.



و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
                                                                                                                                                                                                 شفاعة


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliran Hulul dalam Tasawuf

AWAS "MUNAFIK" !

SPIRIT MEMBERSIHKAN HATI DARI HASAD